Sabtu, 29 April 2023

Jurnal Refleksi dwi mingguan modul 3.3

 



Assalamualaykum wr wb.

Salam Guru Penggerak.

Refleksi dwi mingguan kali ini saya akan menuliskan jurnal dengan model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future). Model ini dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. Ada empat bagian yang akan saya tuliskan dalam refleksi ini.

1. Fact (Peristiwa)

Modul 3.3 merupakan modul pamungkas yang harus dipelajari dalam rangkaian pelatihan guru penggerak ini. Sama seperti modul sebelumnya, kegiatan pembelajaran pada materi modul 3.3 ini juga dilakukan dalam waktu dua minggu. Dalam modul ini, saya mempelajari materi tentang menyusun sebuah program yang berdampak positif pada murid, cara menumbuhkan student agency (kepemimpinan murid) dengan suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid, lingkungan yang mendukung tumbuh kembang kepemimpinan murid, serta pentingnya melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. Secara umum, saya dapat memahami dan mengimplementasikan materi yang saya pelajari dalam modul ini dengan baik. Meskipun ada beberapa materi masih belum saya kuasai terutama tentang lingkungan yang mendukung tumbuh kembang murid. Namun, saat ruang kolaborasi, kegalauan saya ini terjawab setelah saya berdiskusi dengan rekan-rekan CGP dan fasilitator. Saat sesi ruang kolaborasi, kami diminta untuk membuat sebuah program yang berdampak pada murid. Program yang direncanakan ini juga melihat aset yang dimiliki oleh sekolah serta mampu menumbuhkan kepemimpinan murid dengan melibatkan suara, pilihan, dan kepemilikian. 

2. Feelings (Perasaan)

Jurnal Refleksi Dwimingguan modul 3.2



 AssalamualaIkum wr wb. 

Salam Guru Penggerak. Saya Elly Agustina, CGP angkatan 6 dari Lampung Utara. 

Refleksi dwi mingguan kali ini saya akan menuliskan jurnal dengan model Driscoll. Model ini diadaptasi dari refleksi yang digunakan pada praktik klinis (Driscoll & Teh, 2001). Ada tiga bagian yang akan saya tuliskan dalam refleksi ini.


1. WHAT?

Pada modul 3.2 ini, saya telah mempelajari Pemimpin dalam Pengelolahan Sumber Daya. Pada modul ini dijelaskan bahwa sekolah adalah sebuah ekosistem yaitu bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Ada dua pendekatan yang mempengaruhi ekosistem sekolah yaitu pendekatan berbasis kekurangan dan pendekatan berbasis asset. Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (deficit-based approach) akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak berfungsi dengan baik. Sedangkan Pendekatan berbasis aset (asset-based approach) adalah sebuah konsep yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukenali hal-hal yang positif dalam kehidupan. Dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Pada modul ini saya mengetahui bahwa sekolah memiliki potensi asset yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan berbasis asset. Adapun 7 aset utama sekolah yaitu modal manusia, modal sosial, modal politik, modal agama dan budaya, Modal Fisik, Modal lingkungan/alam dan Modal finansial.

Setelah melewati alur mulai dari diri dan eksplorasi konsep, kami melakukan diskusi dengan menganalisis dua kasus dan saling memberi tanggapan terhadap analisis kasus yang dilakukan oleh teman CGP lain pada alur ekslporasi konsep forum diskusi. Pada alur kolaborasi konsep, kami mencoba berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis seluruh potensi asset yang terdapat di daerah kami yang dapat mempengaruhi perkembangan Pendidikan di sekolah kami sekaligus kebermanfaatannya bagi sekolah.


2. SO WHAT?

Saya merasa senang dan beruntung sekali bergabung dalam program Pendidikan CGP ini karena saya dapat mempelajari modul ini. di sini saya memahami bahwa sekolah adalam sebuah ekosistem yang saling ketergantungan baik itu factor biotik maupun abiotik. Sebelumnya saya pernah menggunakan pendekatan berbasis masalah dalam merancang suatu kegiatan sehingga kegiatan yang akan dilakukan sering gagal karena kenyataan sekolah yang tidak mampu berbuat banyak karena memiliki kekurangan.

3. NOW WHAT?

Sungguh saya tidak akan mendapatkan pengetahuan yang sangat bermanfaat ini, seadainya saya tidak mempelajarai modul 3.2 ini tentang Pemimpin Sebagai Pengelolah Sumber Daya, dan bila saya tidak bergabung di program CGP ini Jika nanti dalam pelaksanaan pembelajaran saya menemukan masalah maka saya akan menggunakan Aset -Based Thinking dalam penyelesaiannya karena pendekatan ini dapat membantu perkembangan kemajuan sekolah.

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN MODUL 3.1 (PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN)


Refleksi kali ini saya menggunakan model 4F (facts, Feelings, Findings,Future) yang dikembangakan oleh Dr. Roger Greenaway

FACTS (PERISTIWA)

Pembelajaran modul 3.1 diawali dengan pretest modul 3. Setelah menyelesaikan pretest, di hari yang sama tugas saya adalah melakukan pembelajaran alur "Mulai dari diri dan eksplorasi konsep"saya mengisi beberapa pertanyaan pemantik, saya menuliskan sebuah tantangan/ keputusan pada sebuah kasus yang melibatkan diri saya sebagai pengajar di sekolah ditempat saya mengajar, keputusan yang saya ambil tersebut terkadang masih menyimpan tanda tanya.pada eksplorasi konsep saya belajar tentang bagaimana sekoalah sebagai institusi moral, Dilema etika dan bujukan moral serta pengamgambilan keputusan. Pada tanggal 2 sampai 3 februari 2023 saya masuk dalam alur ekplorasi konsep-forum diskusi, dalam pembelajaran kali ini disajikan beberpa kasus yang perlu kita kupas dan kita juga ditugaskan untuk memberi tanggapan atas pendapat teman lain. 

FEELINGS(PERASAAN)

Perasaan saya selama mengikuti pembelajaran ini adalah sangat tertarik dan sangat antusias karena jujur saya belum pernah mendapatkan pembelajaran ini darimanapun, sehingga saya merasa bangga bisa memiliki kesempatan untuk mempelajari modul 3.1 ini. Pada saat menganalisa kasus saya berupaya untuk memposisikan diri sebagai orang yang sedang dalam masalah tersebut, sehingga membuat saya terseyum sendiri dan bergumam dalam hati inilah pembelajaran untuk menjadi sosok yang bijaksana.

FINDINGS (PEMBELAJARAN)

Setelah mempelajari beberapa alur dalam modul 3.1 ini , saya dapat menemukan jawaban atas kasus yang telah saya alami yang telah sebelumnya saya tuliskan pada tugas "Mulai dari Diri".

Saya mempelajari dan telah memahami bahwa pengambilan keputusan yang kita ambil harus mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak kepada murid, berdasarkan nilai nilai kebajikan universal dan bertanggung jawan tehadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil.

Apabila keputusan yang telah kita ambil keduanya bernilai benar itu merupakan situsi dilema etika sedangkan situasi dimana seseorang mengambil sebuah keputusan antara benar dan salah itu disebut situasi Bujukan Moral.

Empat Model/ paradigma dilema etika

individu lawan kelompok (individual vs community)

Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Ada tiga prinsip dalam pengambilan keputusan yaitu

Berpikir Berbasis Hasil Akhir (End-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Suatu pengambilan keputusan, walaupun telah berlandaskan pada suatu prinsip atau nilai-nilai tertentu, tetap akan memiliki konsekuensi yang mengikutinya.

Ada 9 langkaH panduan dalam mengambil keputusan ,tetapi yang perlu digaris bawahi panduan ini bukan sebuah metode kaku dalam penerapannya.

(1)Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan (identifikasi masalah dan memastikan bahwa masalah yang kita hadapi adalah   berhubungan dengan aspek moral bukan sekedar dengan sopan santun atau norma social)

(2)Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini( jika menyangkut aspek moral, kita semua harusnya merasa terpanggil)

(3)mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini

(4)Pengujian benar atau salah

Uji legal (jika  ada aspek pelanggaran hukum dalam dalam sebuah siatuasi tersebut maka situasi tersebut bukan lah benar lawan benar (dilema etika), namun antara benar lawan salah (bujukan moral)

Uji regulasi/standar professional( apakah ada aspek pelanggran peraturan atau kode etik di dalamnya)

Uji intuisi (mempertanyakan apakah Tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilai nilai yang anda Yakini

Uji publikasi (bagaimana perasaan kit ajika keputusan kita dipublikasikan dan menjadi viral)

Uji panutan/idola (membayangkan apa yang akan dilakukan oleh panutan / idola kita

Dari kelima keputusan uji diatas. Ada tiga uji yang sejalan dengan prinsip pengambilan keputusan yaitu :

Uji Intuisi berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking) yang tidak bertanya tentang konsekuensi tapi bertanya tentang prinsip-prinsip yang mendalam

Uji publikasi, sebaliknya, berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir (Ends Based Thinking) yang mementingkan hasil akhir.

Uji Panutan/Idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care Based Thinking), dimana ini berhubungan dengan golden rule yang meminta Anda meletakkan diri Anda pada posisi orang lain.

Yang perlu kita garis bawahi adalah Bila situasi dilema etika yang Anda hadapi, gagal di salah satu uji keputusan tersebut atau bahkan lebih dari satu, maka sebaiknya jangan mengambil resiko membuat keputusan yang membahayakan atau merugikan diri Anda karena situasi yang Anda hadapi bukanlah situasi moral dilema, namun bujukan moral yaitu benar atau salah.

(5)Pengujian paradigma Benar lawan Benar

Dari keempat paradigma berikut ini, paradigma mana yang terjadi di situasi yang sedang kita hadapi

Individu lawan kelompok (individual vs community

 Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term

(6)Melakukan Prinsip Resolusi

Memilih salah satu dari 3 prinsip penyelesaian dilema

Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

(7)Investigasi Opsi Trilema

sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah.

(8)Buat keputusan 

(9)Lihat lagi keputusan dan refleksikan

Pengambilan keputusan ini juga merupakan keterampilan yang harus diasah agar semakin baik. Semakin sering kita berlatih menggunakannya, kita akan semakin terampil dalam pengambilan keputusan. Hal yang penting dalam pengambilan keputusan adalah sikap yang bertanggung jawab dan mendasarkan keputusan pada nilai-nilai kebajikan universal.


FUTURE (PENERAPAN) 

Setelah saya mempelajari modul ini dalam mengambil sebuah keputusan atau kasus yang terjadi dalam lingkungan sekolah maka saya akan menerapkan 9 langkah panduan tersebut jika kasus tersebut adalah dilema etika. Saya akan mengambil keputusan berbasis nilai nilai kebajikan dan menerapkan prinsip moral dalam melakukan pengambilan keputusan.