Minggu, 30 April 2023

Jurnal Refleksi Lokakarya 7 (Festival Panen Hasil Belajar)

Foto bersama Kepala BGP Lampung





Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 6 telah memasuki bagian terakhir rangkaian program, yakni Lokakarya 7 yang dilaksanakan dalam 2 hari, Jumat-Sabtu 28-29 April 2023. Kegiatan Lokakarya 7 dilaksanakan di lokasi yang cukup representatif, yakni GOR Sukung Kotabumi Lampung Utara. Kegiatan Lokakarya 7 ini memberikan imbas positif dan kesan yang luar biasa karena pelaksanaannya memadukan kolaborasi, kerja cepat dan tepat, koordinasi dan lain-lain dengan rekan CGP 1 kelompok maupun dengan rekan CGP lainnya. Deskripsi kegiatan Lokakarya 7 ini saya paparkan melalui jurnal refleksi dengan menggunakan model 4P yang telah saya susun.

  • Facts (Peristiwa)

Kegiatan Lokakarya 7 ini  dilaksanakan selama 2 hari dengan agenda atau rangkaian kegiatan sebagai berikut:

Hari Pertama:

Pada hari pertama ini, kami melaksanakan kelas seperti biasanya diawali dengan pembukaan dari Pengajar Praktik kemudian memaparkan tujuan pembelajaran dan kesepakatan belajar. Lalu kami dikelompokkan untuk menuliskan evaluasi Program Pendidikan Guru Penggerak yang terdiri dari aspek panitia, bahan ajar, modul ajar, dan lain-lain. Kegiatan evaluasi ini berlangsung selama kurang lebih 45 menit. Selepas kegiatan evaluasi, selanjutnya adalah kegiatan berbagi aksi nyata terpilih masing-masing CGP dalam satu kelompok. Pada sesi ini, para CGP mendapatkan banyak inspirasi dan ide dari peserta lain mengenai aksi nyatanya dan tentunya dapat diaplikasikan di sekolah masing-masing. Kegiatan selanjutnya adalah berbagi dampak positif kegiatan CGP yang terdiri dari aspek Kepala Sekolah, rekan sejawat, murid, dan komunitas praktisi. Kegiatan hari pertama ini ditutup dengan persiapan pameran/panen karya hasil pembelajaran PGP. Pada sesi ini kami berkelompok mendesain, mendekorasi, dan menginventarisir apa saja yang akan ditampilkan untuk pameran. Kegiatan ini tentunya memerlukan kolaborasi, kerja cepat dan tepat, koordinasi dalam satu kelompok. Persiapan pameran ini berlangsung sangat luar biasa dan berakhir menjelang petang.

Kelas berbagi hari pertama

Persiapan stand hari pertama


Hari Kedua:

Hari kedua ini merupakan kegiatan pameran panen karya hasil pembelajaran yang merupakan sesi puncak dari kegiatan Pendidikan Guru Penggerak. Semua kelompok menampilkan stand pameran yang luar biasa dan variatif yang tentunya berupa rencana program sekolah serta berbagai aksi nyata yang telah dilaksanakan. Kegiatan hari kedua ini sangat istimewa karena melibatkan tamu undangan seperti Bupati Lampung Utara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara, Balai Guru Penggerak Lampung, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan lain-lain yang memberikan dukungan serta apresiasi yang luar biasa.

Kegiatan hari kedua diawali dengan pembukaan, sambutan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara. Setelah itu, Bupati, Kadis, BGP dan jajarannya berkeliling meninjau semua stand pameran panen karya dan memberikan umpan balik atau apresiasi yang positif. Salah satu hal yang sangat menarik dan inspiratif pada hari kedua ini adalah Kelas Berbagi oleh CGP mengenai aksi nyata yang telah dilakukan yakni dari jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA. Ada pula unjuk aksi dari CGP dalam bentuk tari sigeh pengunten, tari kreasi, puisi dan solo song. 

Foto bersama Kadis Pendidikan Kab. Lampung Utara serta perwakilan Bupati Lampung Utara


Feelings (Perasaan)

Setelah mengikuti kegiatan lokakarya 7 yang berlangsung selama 2 hari ini, saya merasa sangat bersyukur dan bahagia bahwasanya kita dapat saling menginspirasi dan mendapatkan ide-ide mengenai rencana program sekolah dan aksi nyata yang dapat diaplikasikan di sekolah masing-masing. Kegiatan Lokakarya 7 ini memberikan imbas positif dan kesan yang luar biasa karena pelaksanaannya memadukan kolaborasi, kerja cepat dan tepat, koordinasi dan lain-lain dengan rekan CGP 1 kelompok maupun dengan rekan CGP lainnya.

Findings (Penemuan)

Banyak pembelajaran yang saya dapatkan setelah mengikuti kegiatan lokakarya 7 ini, diantaranya adalah saya mendapatkan banyak inspirasi dan ide-ide luar biasa mengenai aksi nyata dan rencana pengembangan sekolah dari rekan CGP lain serta umpan balik dari para pengunjung yang luar biasa dan apresiasi serta dukungan yang positif dari Kepala Sekolah.

Future (Penerapan)

Setelah mengikuti lokakarya 7 ini, ada beberapa hal yang dapat saya terapkan diantaranya:

Semangat berbagi dan berkolaborasi dengan rekan sejawat mengenai program sekolah yang dapat dilaksanakan, mengambil hal/praktik baik dari rekan-rekan CGP yang dapat saya aplikasikan di sekolah, dan mulai menerapkan rencana program sekolah yang telah disusun dan konsisten dalam pelaksanaannya.


Demikian refleksi dari lokakarya 7 yang telah dilaksanakan, tentunya kegiatan lokakarya 7 ini merupakan lokakarya terakhir dan demikian berakhir pula program guru penggerak angkatan 6. Semoga ilmu yang kami dapatkan di pendidikan ini dapat kami terapkan di lingkup sekolah dan masyarakat. Terimakasih saya ucapkan kepada suami saya, dan keluarga yang telah mendukung saya, kepala SMAN 1 Abung Tengah ibu Media Sari Putri, S. Pd, M.M. , fasilitator Bpk Buniamin Farahat, M.T, Pengajar praktek ibu Sinta Larasati, S. Pd, serta seluruh rekan CGP angkatan 6 kelas 12.1, Ibu Qory Harfiah, Ibu Indira Yetti dan ibu Upita Handriyani. Tetap semangat ibu-ibu hebat, karena kita adalah Srikandi di sekolah masing-masing. 

Akhirukalam, 

Billahi taufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum wr. Wb. 

Salam guru penggerak!! 

Jurnal Refleksi Seluruh Modul 1, 2 dan 3



Assalamu'alaikum, wr. Wb. 

Salam guru penggerak! 

Saya Elly Agustina, S. Pd, guru penggerak angkatan 6 dari Kabupaten Lampung Utara. 

Refleksi yang saya tulis kali ini terkait dengan modul 1.1, 1.2. 1.3, 1.4, 2.1, 2.2, 2.3, 3.1, 3.2, dan 3.3 yang mencakup keseluruhan modul yang pernah saya pelajari di pendidikan guru penggerak angkatan 6. Saya berusaha untuk merefleksikan dengan menggunakan model 4 F (Fact, Feeling, Finding dan Future).

Fact (Peristiwa)

Pendidikan guru penggerak angkatan 6 Kabupaten Lampung Utara dimulai pada tanggal 24 Agustus saat Lokakarya 0 hingga 29 April saat pelaksanaan Lokakarya 7. Beberapa aktivitas pembelajaran yaitu diawali mulai modul 1.1 hingga modul 3.3 dimana konsep yang digunakan dalam pendidikan guru penggerak ini menggunakan alur MERDEKA yaitu diawali dengan Mulai dari Diri, dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep; Ruang Kolaborasi; Refleksi Terbimbing; Demonstrasi Kontekstual; Elaborasi Pemahaman; Koneksi Antar Materi; dan ditutup dengan Aksi Nyata.

Pada modul 1.1 berisi tentang paradigma dan memahami filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara serta melakukan refleksi kritis atas hubungan nilai-nilai tersebut dengan konteks pendidikan lokal dan nasional pada saat ini. Kemudian pada modul 1.2 yaitu mempelajari tentang nilai dan peran guru penggerak. Pada modul 1.3 mempelajari visi guru penggerak dengan menerapkan prakarsa perubahan menggunakan model BAGJA diharapkan saya mampu mengembangkan dan mengkomunikasikan visi sekolah yang berpihak pada murid kepada para guru dan pemangku kepentingan. Serta pada modul 1.4 mempelajari bagaimana membangun budaya positif di sekolah.

Dilanjutkan dengan modul 2 yaitu tentang praktik pembelajaran yang berpihak pada murid. Dimulai dari modul 2.1 yaitu tentang pembelajaran berdiferensiasi yang terbagi menjadi 3 yakni diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Tujuan dari pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda. Pada modul 2.2 saya mempelajari pembelajaran sosial emosional diharapkan saya mampu mengelola emosi dan mengembangkan keterampilan sosial yang menunjang pembelajaran. Kemudian yang terakhir modul 2.3 adalah melakukan praktik komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar seorang coach serta menerapkan praktik coaching sebagai pemimpin pembelajaran.

Pada modul 3 tentang pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah dimulai dari modul 1.3 yaitu saya melakukan praktik pengambilan keputusan yang berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan. Kemudian pada modul 3.2 tentang pengelolaan sumber daya di sekolah meliputi pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, waktu, dan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada murid. Dan yang terakhir adalah modul 3.3. tentang program yang berdampak positif pada murid dengan cara mengembangkan kegiatan berkala seperti membuat program yang berdampak positif pada murid, memfasilitasi komunikasi murid, orangtua dan guru serta menyediakan peran bagi orangtua terlibat dalam proses belajar yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Feeling (Perasaan)

Perasaan saya setelah mengikuti program pendidikan guru penggerak ini sangat senang karena saya mendapat banyak ilmu baru yang merubah paradigma berpikir saya selama ini tentang pendidikan. Bahwa pendidikan tidak hanya sekedar transfer ilmu saja melainkan menuntun anak untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya. Selain itu pada pendidikan guru penggerak saya juga senang karena mendapat banyak ilmu baru, bagaimana cara mengambil keputusan pada kasus dilema etika, bagaimana cara supervisi akademik yang baik yang menggunakan praktek coaching. Serta bagaimana saya bisa membuat program-program yang berdampak positif pada murid dengan memaksimalkan semua aset yang ada di sekolah.

Finding (Pembelajaran)

Pengetahuan dan pengalaman baru akan diterima oleh saya sebagai calon guru penggerak pemimpin pembelajaran. Salah satu aplikasi nyata bagaimana seorang guru harus menghamba pada anak adalah mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi terhadap pelaksanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pembelajaran yang mengakomodir seluruh kebutuhan peserta didik dari minat, kesiapan belajar dan profil belajar peserta didik.

Future (Penerapan) 

Setelah mempelajari modul 1 hingga modul 3, saya akan melatih diri saya secara terus menerus dengan teknik teknik yang ada dalam modul sehingga menjadi cakap. Tak hanya itu saya juga akan mencoba mengenal dan menganalisis aset, kekuatan, potensi yang dimiliki sekolah maupun yang ada di sekitar sekolah untuk dapat diberdayakan untuk pengembangan sekolah kedepannya. Memanfaatkan aset sekolah secara maksimal untuk dapat digunakan dalam pembelajaran supaya bisa menggali potensi murid. Mencoba berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk dapat menerapkan pendekatan berbasis aset atau kekuatan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan khususnya di sekolah saya. Selain itu saya akan terus belajar dan menganalisis tentang program-program yang berdampak positif pada murid. Kemudian saya akan membagikan praktek baik kepada rekan sejawat tentang kepemimpinan murid dan berkolaborasi dengan teman CGP lainnya, kepala sekolah, komunitas praktisi, dan sebagainya dalam menyusun dan membantu melaksanakan program yang berdampak positif pada murid. Serta saya akan selalu berusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi sebuah kebiasaan baik yang tentunya dengan tujuan murid akan mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya menjadi murid merdeka sesuai dengan profil pelajar pancasila.

Jurnal Refleksi Lokakarya 6


Assalamualaikum Wr Wb.

Salam guru penggerak , Tergerak-bergerak-menggerakan. 

Saya Elly Agustina, S.Pd, CGP angkatan 6 dari Kabupaten Lampung Utara. Dengan Pengajar Praktek Ibu Sinta Larasati, S.Pd dan Fasilitator Bapak Buniamin Farahat, M.T.

Pada klai ini saya akan merefleksikan kegiatan Lokakarya 6 angkatan 6 kabupaten Lampung Utara dengan Model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)
Model ini dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. Model 4F ini dapat diterjemahkan menjadi 4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan).

PERISTIWA
Pada hari sabtu tanggal 1 April 2023 saya mengikuti kegiatan lokakarya yang ke-6 yaitu di SMP IT Insan Robbani Lampung Utara. Kegiatan lokakarya dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB dengan waktu istirahat satu kali yaitu pada pukul 12.00 dan masuk kembali pukul 13.00. Dalam lokakarya ini kami berdiskusi tentang pengelolaan program yang berdampak positif pada murid dan sejauh mana posisi diri CGP setelah mengikuti program pendidikan guru penggerak.

Pada lokakarya ini saya focus dengan program yang sudah saya rancang melalui tahapan BAGJA yaitu GELIAT (Gerakan Literasi Abung Tengah) . Program ini merupakan program intrakurikuler yang akan dikembangkan di sekolah kami yakni SMAN 1 Abung Tengah, dengan tujuan Keberagaman pembelajaran di kelas dengan media teknologi dan digitalisasi (Pembelajaran berdiferensiasi) Meningkatkan minat baca pada anak Penggunaan gadget pada anak tersalurkan dengan kegiatan yang positif. Mempersiapkan sedari dini perkembangan digital yang akan di hadapi pada masa mendatang. 

PERASAAN
Pada kegiatan lokakarya yang ke-6 perasaan saya sangat senang, bersemangat, dan yang paling menarik adalah adanya rasa penasaran dalam diri saya. Pada saat itu saya ingin sekali mendengarkan paparan program sekolah dari para CGP yang mereka rancang dengan memanfaatkan asset sekolah. Dari paparan yang disampaikan para CGP, saya dapat mengambil hal positif yang dapat saya adopsi untuk diterapkan di sekolah saya.

Kami para CGP dengan bimbingan dari Pengajar Praktik semakin faham bagaimana dalam merancang program sekolah yang dapat mengoptimalkan asset sekolah dan melibatkan murid secara aktif, mulai dari perencanaan, pelaksanaan program, dan sampai dengan kegiatan refleksi.

PELAJARAN

Dari kegiatan lokakarya 6 banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa saya ambil, diantaranya adalah saya lebih memahami tentang bagaimana mengelola program yang berdampak positif pada murid. Selain itu saya juga mampu mengukur diri, sudah sejauh mana dan apa saja yang sudah saya lakukan selama mengikuti program pendidikan guru penggerak ini. Dengan begitu maka saya dapat mengetahui perubahan-perubahan apa saja yang ada dalam diri saya setelah mengikuti program pendidikan guru penggerak ini.

PENERAPAN

Hal penting yang akan saya terapkan untuk menjalankan program ini adalah saya akan melakukan kolaborasi dengan seluruh warga sekolah, memanfaatkan kekuatan sumber daya/asset yang dimiliki sekolah, serta melibatkan murid secara aktif dengan mempertimbangkan suara, pilihan, dan kepemilikan terhadap program games based learning . Langkah konkret dalam mewujudkan program yang berdampak positif pada murid yaitu dengan menggunakan tahapan B-A-G-J-A. Dalam setiap tahapan B-A-G-J-A, saya akan melibatkan suara, pilihan, dan kepemilikan murid untuk mewujudkan student agency.